Akmil 89 Yang Sudah Brigjen

Akmil 89 Yang Sudah Brigjen

Mutasi TNI, Brigjen Rudy Saladin Eks Ajudan Jokowi Lulusan Terbaik Akmil 97 Kembali ke Ring 1 Istana

Sosok Brigjen Deni Rejeki Kini Danrem 142/Taroada Tarogau, Lulusan Akmil 1995

Sebelum resmi dilantik sebagai orang nomor satu di BNPB, Suharyanto merupakan Pangdam V/Brawijaya. Mengutip laman resmi BNPB, jabatan lain yang pernah dipegang lulusan terbaik Sesko TNI 2013 ini antara lain Dandim 0832/Surabaya Selatan pada 2006, Kasi Intel Korem 081/Dhirotsaha Jaya, Danrem 051/Wijayakarta 2015-2016, Kasdam Jaya 2018-2019 dan Sesmilpres Kemensetneg RI periode 2019-2020.

Lulusan Akmil 89 juga makin mencorong dengan keberadaan Letjen TNI Jonni Mahroza sebagai rektor Universitas Pertahanan (Unhan). Pati dari kecabangan Artileri Pertahanan Udara ini sebelumnya menjabat Wakil Rektor Bidang Akademik dan Perencanaan Unhan.

Tugas di Luar Struktur TNI

Belum berhenti di situ. Karier meroket juga dirasakan tiga jenderal bintang 3 yang saat ini bertugas di luar struktur TNI. Mereka yaitu Letjen TNI Suharyanto yang pada 17 November 2021 dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Suharyanto menggantikan Letjen TNI Ganip Warsito yang memasuki masa purnatugas. Pelantikan jenderal asal Cimahi ini didasarkan pada Surat Keputusan Presiden Nomor 140 P Tahun 2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Sulit Disamai! Bapak dan Anak Lulusan Terbaik Akmil, Sukses Jadi Menteri

"Telah resmi ditetapkan mutasi dan promosi jabatan 52 Pati (Perwira Tinggi) TNI terdiri dari: 40 Pati TNI AD, 10 Pati TNI AL, dan 2 (dua) Pati TNI AU," ujar Kapuspen TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (17/7/2024).

Sebelum menjabat Danjen Akademi TNI, Rudianto dipercaya sebagai kepala Badan Intelijen Strategis (kabais) TNI. Tentara kelahiran Kudus, 7 Maret 1967 ini juga pernah menduduki strategis di teritorial yakni Pangdam IV/Diponegoro (20021-2022).

Panglima TNI Agus dan Kapolri Sigit Ternyata Seangkatan, Bintang Terang Akmil-Akpol 91

Perwira tinggi bintang 3 abituren (lulusan) Akmil 89 yang juga berdinas di Mabes TNI yaitu Letjen TNI Yudi Abrimantyo. Mantan Kabainstrahan Kemhan tersebut dipromosikan sebagai Kabais TNI, menggantikan teman angkatannya, Rudianto.

Bintang terang Akmil 89 juga menyinari Letjen TNI Teguh Muji Angkasa yang dipercaya Panglima TNI sebagai komandan Pussenif sejak Februari 2024 lalu. Dalam portofolio karier militernya, jenderal alumnus SMAN 42 Jakarta ini pernah menduduki jabatan terpenting di Korps Baret Merah yakni Danjen Kopassus.

Mutasi TNI, Brigjen Rudy Saladin Eks Ajudan Jokowi Lulusan Terbaik Akmil 97 Kembali ke Ring 1 Istana

Sulit Disamai! Bapak dan Anak Lulusan Terbaik Akmil, Sukses Jadi Menteri

"Telah resmi ditetapkan mutasi dan promosi jabatan 52 Pati (Perwira Tinggi) TNI terdiri dari: 40 Pati TNI AD, 10 Pati TNI AL, dan 2 (dua) Pati TNI AU," ujar Kapuspen TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (17/7/2024).

Sebelum menjabat Danjen Akademi TNI, Rudianto dipercaya sebagai kepala Badan Intelijen Strategis (kabais) TNI. Tentara kelahiran Kudus, 7 Maret 1967 ini juga pernah menduduki strategis di teritorial yakni Pangdam IV/Diponegoro (20021-2022).

Panglima TNI Agus dan Kapolri Sigit Ternyata Seangkatan, Bintang Terang Akmil-Akpol 91

Perwira tinggi bintang 3 abituren (lulusan) Akmil 89 yang juga berdinas di Mabes TNI yaitu Letjen TNI Yudi Abrimantyo. Mantan Kabainstrahan Kemhan tersebut dipromosikan sebagai Kabais TNI, menggantikan teman angkatannya, Rudianto.

Bintang terang Akmil 89 juga menyinari Letjen TNI Teguh Muji Angkasa yang dipercaya Panglima TNI sebagai komandan Pussenif sejak Februari 2024 lalu. Dalam portofolio karier militernya, jenderal alumnus SMAN 42 Jakarta ini pernah menduduki jabatan terpenting di Korps Baret Merah yakni Danjen Kopassus.

Tugas di Luar Struktur TNI

Belum berhenti di situ. Karier meroket juga dirasakan tiga jenderal bintang 3 yang saat ini bertugas di luar struktur TNI. Mereka yaitu Letjen TNI Suharyanto yang pada 17 November 2021 dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

TRIBUN-TIMUR.COM- Alumni Akademi Militer atau Akmil 1989, Yudi Abrimantyo promosi bintang tiga dari  jabatan lama Kabainstrahan Kemhan menjadi Kabais TNI.

Mantan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) menggantikan Letjen TNI Rudianto yang digeser menjadi Danjen Akademi TNI.

Letjen TNI Rudianto teman seangkatan Letjen TNI Yudi Abrimantyo di Akmil 1989.

Letjen TNU Rudianto pernah menjadi Pangdam IV/Diponegoro (2021—2022).

Pangkat jenderal bintang tiganya diperoleh setelah menjadi Pangdam Dipenogoro yakni sebagai Irjen AD.

Sementara itu Bais, bukan tempat baru bagi Yudi Abrimantyo.

Bahkan termasuk dunia intelijen meski mengawalinya dari kecabangan infantry.

Ia pernah menjabat Paban Utama A-5 DIt A BAIS TNI (2016—2018)

Jabatan Kabainstrahan Kemhan juga tak jauh dari  dunia intelijen.

Letjen TNI Yudi Abrimantyo merupakan lulusan Akademi Militer (1989) ini berasal dari kecabangan Infanteri.

Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kabainstrahan Kemhan.

Paban Utama A-5 DIt A BAIS TNI (2016—2018)

Bandep Ur Sosbud Deputi Bidamg Pengembangan Setjen Wanntanas (2018—2020)

The current position of BINTANG SETIAWAN 89 is in Halamahera Sea with coordinates 0.35118° / 128.00021° as reported on 2023-08-05 02:27 by AIS to our vessel tracker app. The vessel's current speed is 2.8 Knots

The vessel BINTANG SETIAWAN 89 (MMSI: 525400267) is a Other Type It's sailing under the flag of [ID] Indonesia.

In this page you can find informations about the vessels current position, last detected port calls, and current voyage information. If the vessels is not in coverage by AIS you will find the latest position.

The current position of BINTANG SETIAWAN 89 is detected by our AIS receivers and we are not responsible for the reliability of the data. The last position was recorded while the vessel was in Coverage by the Ais receivers of our vessel tracking app.

I Nyoman Cantiasa (Foto : Wikipedia)

SEJUMLAH alumni Akmil 1990 telah sukses meraih pangkat jenderal, baik bintang 2 maupun bintang 3. Pencapaian ini memperlihatkan prestasi mereka dalam meniti karier di militer.

Berikut ini adalah alumni Akademi Militer (Akmil) tahun 1990 yang sukses jadi jenderal:

1. Letjen TNI I Nyoman Cantiasa

Letnan Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa merupakan abituren Akmil 1990 yang kini telah menjadi perwira tinggi TNI Angkatan Darat dengan menyandang pangkat bintang 3. Pria kelahiran 26 Juni 1967 di Buleleng, Bali itu sekarang menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III. Jabatan tersebut diembannya sejak Januari 2022.

Ketika menamatkan Akademi Militer (Akmil) tahun 1990 dari kecabangan Infanteri (Kopassus), Cantiasa menjadi lulusan terbaik. Ia menerima penghargaan Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama. Ia pun memulai karier sebagai Danton Yonif Linud 328 Dirgahayu/Kostrad. Lama berkecimpung di Kopassus, Cantiasa akhirnya berhasil menjadi Komandan Jenderal Kopassus pada 2019. Masih dengan pangkat Mayor Jenderal, ia ditugaskan sebagai Pangdam XVIII/Kasuari pada 2020. Setelahnya, Cantiasa naik pangkat menjadi Letnan Jenderal dan menjabat Pangkogabwilhan III.

2. Mayjen TNI Sonny Aprianto

Salah satu lulusan Akmil 1990 yang mencapai pangkat jenderal bintang dua adalah Mayor Jenderal TNI Sonny Aprianto. Sejak Januari 2022 lalu, ia menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana. Sebelumnya, Sonny menempati posisi Deputi III Bidang Kontra Intelijen BIN dan Sahli Bidang Hankam BIN pada 2021.

Sonny, yang lahir di Jakarta pada 9 April 1967, memiliki pengalaman dalam bidang Infanteri (Raider). Dalam catatan kariernya sebelum bertugas di Badan Intelijen Negara (BIN), Sonny pernah menjadi Paban Sahli Kasad (2017-2018), Danrem 031/Wirabima (2018), dan Danpusintelad (2018-2021).

3. Mayjen TNI Dwi Darmadi

Mayor Jenderal TNI Dwi Darmadi diangkat sebagai Pa Sahli Tk. III Kasad Bidang Sosbudkum HAM dan Narkoba pada November 2022. Ia merupakan satu di antara lulusan Akmil 1990 yang mencapai pangkat jenderal bintang dua dengan pangkat Mayor Jenderal.

Sebelum menempati posisinya yang sekarang, Dwi pernah ditugaskan sebagai Inspektur Kodam XVI/Pattimura (2020-2022) dan Panglima Divisi Infanteri 3/Kostrad (2022). Perwira kelahiran Bandung, 20 Februari 1966 ini banyak berkecimpung di Kostrad.

Jakarta - Sejumlah alumni Akademi Militer (Akmil) 1990 telah sukses meraih pangkat jenderal, baik bintang 2 maupun bintang 3. Pencapaian ini memperlihatkan prestasi mereka dalam meniti karier di militer.

Berikut ini adalah alumni Akmil tahun 1990 yang sukses menjadi jenderal:

1. Letjen TNI I Nyoman Cantiasa

Letnan Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa merupakan abituren Akmil 1990 yang kini telah menjadi perwira tinggi TNI Angkatan Darat dengan menyandang pangkat bintang 3.

Pria kelahiran 26 Juni 1967 di Buleleng, Bali itu sekarang menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III. Jabatan tersebut diembannya sejak 21 Januari 2022.

Ketika menamatkan Akademi Militer (Akmil) tahun 1990 dari kecabangan Infanteri (Kopassus), Cantiasa menjadi lulusan terbaik. Ia menerima penghargaan Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama. Ia pun memulai karier sebagai Danton Yonif Linud 328 Dirgahayu/Kostrad.

Lama berkecimpung di Kopassus, Cantiasa akhirnya berhasil menjadi Komandan Jenderal Kopassus pada 2019. Masih dengan pangkat Mayor Jenderal, ia ditugaskan sebagai Pangdam XVIII/Kasuari pada 2020.

Setelahnya, Cantiasa naik pangkat menjadi Letnan Jenderal dan menjabat Pangkogabwilhan III.

Saat masih Kolonel, dia terpilih menjadi Komandan Upacara Penurunan Sang Merah Putih dalam rangka memperingati HUT ke-68 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana merdeka pada tanggal 17 Agustus 2013.

Saat dia masih berpangkat Letnan Satu (Lettu) Infanteri dan menjabat sebagai Wakil Komandan Sub Tim Detasemen 81 (Penanggulangan Teror) atau Sat-81/Gultor Kopassus.

Nyoman dan para prajurit Kopassus sama sekali tidak menyangka, akan mendapatkan tugas membebaskan sandera di Papua yang dulu bernama Irian Jaya.

Tak cuma itu, Nyoman semakin yakin jika tugas ini takkan mudah.

Sebab, ada 26 orang yang menjadi sandera kelompok OPM.

Yang lebih mengkhawatirkan, dalam daftar sandera ada enam orang yang merupakan Warga Negara Asing (WNA).

Dua orang diantaranya dari Belanda, dan empat orang lainnya berasal dari Inggris.

Sisanya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berprofesi sebagai dosen, pendeta, dan petugas kehutanan.

Setelah mendengar kabar bahwa ada puluhan sandera yang ditawan oleh kelompok OPM, Brigjen TNI Prabowo Subianto memerintahkan pasukannya untuk bergerak.

Kelompok OPM yang berada di bawah pimpinan Kelly Kwalik memberikan sejumlah tuntutan.

Tuntutan Kelly saat itu adalah mempublikasikan keberadaan OPM yang eksis di Papua, dan meminta Komite Palang Merah Internasional (ICRC) sebagai fasilitator dan negosiator.

Kelly menolak campur tangan pihak lain, apalagi TNI yang saat itu masih bernama ABRI.

Selain itu, para pemberontak Papua itu juga meminta ICRC mengirimkan logistik berupa makanan dan obat-obatan. Yang lebih gila, Kelly juga mendesak ICRC mengirim sejumlah senjata kepada OPM.

Operasi ini berakhir tanggal 9 Mei 1996 setelah penyerbuan Kopassus ke markas OPM di Desa Geselama, Mimika.

Dalam penyerbuan ini, 2 dari 11 sandera ditemukan tewas, Matheis Yosias Lasembu, seorang peneliti ornitologi dan Navy W. Th. Panekenan, seorang peneliti biologi.

2. Mayjen TNI Dwi Darmadi

Salah satu lulusan Akmil 1990 yang mencapai pangkat jenderal bintang dua Mayor Jenderal TNI Dwi Darmadi diangkat sebagai Pa Sahli Tk. III Kasad Bidang Sosbudkum HAM dan Narkoba pada November 2022. Ia merupakan satu di antara lulusan Akmil 1990 yang mencapai pangkat jenderal bintang dua dengan pangkat Mayor Jenderal.

Sebelum menempati posisinya yang sekarang, Dwi pernah ditugaskan sebagai Inspektur Kodam XVI/Pattimura (2020-2022) dan Panglima Divisi Infanteri 3/Kostrad (2022). Perwira kelahiran Bandung, 20 Februari 1966 ini banyak berkecimpung di Kostrad.

3.  Mayjen TNI Sonny Aprianto

Terakhir, lulusan Akmil 1990 yang mencapai pangkat jenderal bintang dua adalah Mayor Jenderal TNI Sonny Aprianto. Sejak Januari 2022 lalu, ia menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana. Sebelumnya, Sonny menempati posisi Deputi III Bidang Kontra Intelijen BIN dan Sahli Bidang Hankam BIN pada 2021.

Sonny, yang lahir di Jakarta pada 9 April 1967, memiliki pengalaman dalam bidang Infanteri (Raider). Dalam catatan kariernya sebelum bertugas di Badan Intelijen Negara (BIN), Sonny pernah menjadi Paban Sahli Kasad (2017-2018), Danrem 031/Wirabima (2018), dan Danpusintelad (2018-2021).

4. Mayor Jenderal TNI Joko Purwo Putranto

Mayjen Joko Purwo lahir pada 2 Oktober 1966, pria asal Magelang ini tengah menjabat sebagai Komandan Komando Operasi Khusus (Koopsus) sejak 6 Desember 2021.

Sebelumnya Mayjen Joko sempat bertugas sebagai Kasdivif 1/Kostrad periode 2017-2020, dan Kasdam Iskandar Muda pada 2020-2021

5. Mayor Jenderal TNI Mochamad Syafei Kasno

Mayjen Mochamad Syafei Kasno lahir pada 24 November 1967. Sejak 4 November 2022 pria asal Manado ini mengemban amanat sebagai Asisten Teritorial Panglima TNI.

Beberapa jabatan strategis yang sempat diemban sebelumnya adalah, Pa Sahli Tk. III Bidang Komsos Panglima TN (2021), Pangdam XIV/Hasanuddin (2021), Dosen Tetap Unhan (2022), dan Pa Sahli Tk. III Bidang Wassus dan LH Panglima TNI.

6. Mayor Jenderal TNI Achmad Daniel Chardin

Mayjen Achmad Daniel Chardin lahir pada 23 Maret 1967 di Makassar, Sulawesi Selatan. Sejak 25 Februari 2022 lalu dia mulai menjabat sebagai sebagai Panglima Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan.

Jebolan Akmil 1990 yang berpengalaman di bidang Infanteri ini sempat menjalani hampir separuh masa abdinya di Kopassus yakni dari 1991 hingga 2006.

7. Mayor Jenderal TNI Syafrial

Alumni Akmil 1990 berikutnya lahir pada 18 September 1967. Mayjen Syafrial kini tengah menjabat sebagai Panglima Divisi Infanteri 2/Kostrad.

Pria asal Padang ini memang telah lama berada di Kostrad yakni sejak 1991 hingga 2010. Sebelum akhirnya kembali ditugaskan di Kostrad pada 2017 sebagai Kasdivif 2.

Infanteri     1. JODI WIJANARKO     2. OPAN SOPANDI     3. ERA HERNANTO     4. SUMEIDI     5. MONANG HARIS PS.     6. RUDI SYAMSIR     7. PATAR SAHAT P.     8. LUKMANSYAH     9. A. RAHMAN TAUFIK    10. A. SUHENDRA    11. SLAMET RIYADI    12. BASUKI ACHMAT S.    13. RUDIYANTO    14. NURALIM    15. CH. EKO MINTARTO    16. LILIK SUTIKNA    17. U. HARI SUPANGKAT    18. F. FRENKY TUMBOLE    19. M. SJA'BAN LANTA    20. SAMSUL    21. R. TOAR S. MANOPO    22. IRHAM WAROIHAN    23. TAUFAN AKRIDAL    24. JOKO SLAMET    25. ERWIN    26. YANMAMORA    27. I MADE RIAWAN    28. RAHMAN SUJANA    29. TEGUH MUJI A.    30. JOKO SUDIYONO    31. EKO SETIAWAN A.    32. AGUS GUNAWAN    33. LEO R. RATNA    34. HERI WIRANTO    35. H. EDDY SUNARYO    36. SUWANTO    37. EKO NATALIUS H.    38. JOKO WILFRIT    39. RONTA AGUS K.    40. SUNARTO    41. SAFRUDIN    42. SUTIKNO SULEMAN    43. NURMAN SAITO    44. RIFKI    45. IDA BAGUS K. SURYA W    46. HENDRI SANTOSO    47. YAN ANDERSON            48. HADI SUMARNO    49. ACHMAD ZAHRONI    50. Y. HERU KUNCORO J.    51. HERON DAMANIKUS    52. ALMUKHALIF SURYO    53. ALKAMELVI KARMANI    54. HERRY STEVE S.    55. WAWAN SUKARWANTO    56. SUHARYANTO    57. ADE KURNIANTO    58. MUCHTAR INDARTA    59. HERI KRISTIANTO    60. SURATNO    61. M. KLUFIE BETA    62. AGUS MARSANTO    63. DJAMBAR DARMO    64. IWAN SUMANTRI    65. DARYATMO    66. ANGGIAT TORANG    67. JOHANES MAHORA    68. HAROLD MOKAYUKU    69. JAP. TARIGAN    70. SUSWATIJO    71. YUDI ABRI MANTYO    72. ERI ISWANTORO    73. SAPRIADI    74. AHMAD MULYONO    75. AHMAD MARJUKI    76. EKO MARGIYONO    77. WASONO    78. JOHN HARLAN A.    79. ANTON PATANDUNG    80. R. BHAKTI Z. AHMAD    81. CUCU ZAENAL ARIFIN    82. YUSMAN MADAYUN    83. RA. PRANANTO AKOSO    84. SUGIYONO    85. DIDIK SUGIYANTORO    86. WAHYU WIJAYA    87. LUKANUL KHAQIM    88. TJ. PUTRA GUNADI G.    89. JAMARIUS ARISTON ELLA    90. DADANG JUANDA    91. CHANLAN ADILANE    92. REKSON OBERLIN S.    93. A. SURYA AGUNG N.    94. LISMER LUMBAN S.            95. DWI KURYANTO    96. OKTORI BHAKTI    97. HERI WIDARTO    98. SURYO SUPRAPTO    99. ICHWAN    100. DANU PRIONGGO    101. JAHIDIN    102. DJOKO ANDOKO    103. TRI YUNIARTO    104. DENI MULYONO    105. IMAM SUPARDI    106. PARADA SIRINGO R.    107. SETIA JIWA    108. HANDAKA    109. ARIF BUKHORI    110. ABDULLAH    111. DJONI WIJAYANTO    112. ABDUL RAHMAN    113. WIM MULYADI P.    114. SUNARTO    115. FAUZI RUSLI    116. NASRUL NASUTION    117. FERDINANDUS    118. TRI WIDARBO    119. EDDY KASMADI    120. IRWAN BUDIYANTO    121. DJOKO MARYANTO    122. SUSILO WIBOWO    123. M. HASAN    124. TRI NUGRAHA H.    125. R. MUHAMAD K.    126. R. TRI MULYONO    127. KUKUH HARTONO    128. SUDARWO ARIS N.    129. MOH. AHSANUL HAQ    130. NANANG ARIANTO    131. HARI SANTOSO    132. BASRI  (BUPATI NUNUKAN KALTIM)    133. SAINUL ALAM    134. ASRIANUS BULO    135. YOHANIS SINGGI    136. MADE GERNINA YASA    137. RODON PEDRASON    138. SETIA WINARNO    139. TITO OTMAN MAHMUD PADRAB    140. MOHAMMAD SOKHIR                Kavaleri     1. GATOT PRAMONO     2. JONATABE ARYANTO     3. WAWAN TJAHYONO     4. TENTRI DOLONG     5. IGN. EKO JOKO P.     6. KHUSNUL QULUQ     7. DANNY GAUTAMA     8. ADE WIHANTO     9. AGUS TABAH SANTOSO    10. ASEP RIDWAN    11. ACHMAD FADHOLI    12. SUSANTO    13. BUDI AWALUDIN H    14. TAUFIK BUDI S    15. GUNUNG ISKANDAR    16. ABDUL BASID    17. BAMBANG LISDIANTO    18. BAMBANG SUGIHARTO    19. BOKIYAR    20. JONI NAINGGOLAN    21. M. HATTA UMAR RUKO    22. KUKUH SURYA SIGIT S.    23. YUSUP M.    24. ROBERT PWIN T.            Armed

9. OCTIVA RAJAGUKGUK, SH, SIP

14. I KADEK ARYA ATMAWIJAYA

16. JAUHARI AGUS SARAJI

17. TOTOK IMAM SANTOSO, SIP, S.Sos

19. ANTON IRIYANTO POPANG

20. VINCENTIUS SETIAWAN BAYU S.

21. BAMBANG EKO PRATOLO

3.    SURYO TRIDOSO SAPTO HANDONO

4.    NUGROHO JATI WALUYO

7.    A. ZAKI BASUKI RAHMAT

9.    IBNU BINTANG SETIAWAN, SIP

11. BUDHI DARMAWAN, S.Sos

12. AHMAD HOTMA POHAN

14. HERU SUDARMINTO, SIP, MSc

16. MIRZA PATRIA JAYA

17. JONNI MAHROJA, MA

20. RAMSES LUMBAN TOBING

21. AHMAD HOTMA POHAN

Zeni     1. Y.D. PRASETIO     2. DEDY HERMAN     3. ANORI TOMABARSONO     4. RAHMAT SUHANIYA     5. RUDY HERMANTO     6. I WAYAN ADITYA     7. BENY BUDI SETIANTO     8. BUDI IRWANTO     9. RUDY WIRAWAN H    10. SUSILO ADI PURWANTORO    11. TOTO FEDERIK P    12. ARI PITOYO GUMELAR    13. AHMAT FAIZAL    14. DODY KUSBNDI    15. R. NUGROHO GUMELAR    16. HERIYANTO DAHLAN    17. KHOMARUDIN    18. ADI WIRYANTO    19. MATEUS JANGKUNG    20. FAHRUDIN    21. KRISTIANTO    22. RIDHO HERMAWAN    23. MARYONO    24. TRI HASCARYA    25. HARFENDI    26. BAGUS ANTONOV H                Peralatan     1. ARIF HERMAN HIDAYAT     2. ASOP SOFYAN SAMSUDIN     3. HARI PURNOMO     4. BUGIARTO     5. ENDANG SUTARDI     6. MURAD ZAELANI     7. JONI DECIANA     8. KOWARAHARDJA     9. HARDI    10. AGUS SRI RAHARDRA I    11. MAKBUL    12. KOKOM    13. AGUS TRI SUNU    14. PRIHANDOKO                Perhubungan     1. TJAHJONO SRI WIBOWO     2. I GUSTI PUTU WIREJANA     3. WIDJANG RANJOTO     4. DENIH DAHTIAR     5. MARTANTO DWI SAKSONO HADI     6. SUNOTO     7. IRBARSYAH RUDIANTO     8. AKHMAD ZAINUL ARIFIN     9. MUHAMAD MUHSON    10. AGUS SETIAWAN    11. BUDI INDARTO    12. GATOT SANTOSO

TEMPO.CO, Jakarta - Brigjen Pol Sentot Prasetyo resmi menjabat Kepala Densus 88 Antiteror Polri menggantikan Irjen Pol Marthinus Hukom. Irjen Marthinus akan menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) pada 7 Desember 2023.

Dilansir dari berbagai sumber, Sentot Prasetyo lahir pada Oktober 1968. Ia  merupakan perwira tinggi Polri yang merupakan lulusan Akademi Kepolisian Lemdiklat Polri angkatan 1991.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sentot Prasetyo sebelum ditunjuk jadi Kepala Densus 88 Antiteror Polri, merupakan Wakil Kepala Densus 88 Antiteror Polri.

Pergantian itu berdasarkan dua Surat Telegram bernomor ST/2749/XII/KEP./2023 dan ST/2750/XII/KEP./2023. Dari surat itu, Mabes Polri melakukan rotasi dan mutasi jabatan ratusan personel baik perwira menengah (pamen) dan perwira tinggi (pati). Setidaknya ada 535 personel yang dimutasi.

Irjen Dedi Prasetyo, Asisten Kapolri Bidang SDM, menyatakan bahwa mutasi di kepolisian adalah hal yang wajar dalam struktur organisasi Polri. Ia menjelaskan bahwa rotasi jabatan dilakukan terhadap personel yang akan memasuki masa purna bakti dan lain-lain.

“Selain itu misalnya promosi untuk memberikan peningkatan pengalaman melalui tugas tour of duty dan tour of area. Fokus mutasi juga diarahkan untuk persiapan pengamanan dalam berbagai kegiatan, seperti pemilihan umum, Operasi Lilin, pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru, serta menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat,” katanya sebagaimana dilansir dari humas.polri.

Selain pergantian Kepala Densus 88, terdapat pula pergantian Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda). Setidaknya ada lima pergantian Kapolda, yakni Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel), Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel), Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Kapolda Papua Barat dan Kapolda Kepulauan Riau (Kepri).

Irjen Pol Andi Rian Djajadi menggantikan Irjen Pol Setyo Budi Moempoeni Harso sebagai Kapolda Sulsel, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Kalsel. Irjen Pol Winarto, yang sebelumnya menjabat sebagai Pati Baintelkam Polri dengan penugasan pada BIN, menjadi pengganti Irjen Pol Rian sebagai Kapolda Kalsel.

Sebagai bagian dari mutasi, Irjen Pol Johanis Asadoma, Kapolda NTT, dipindahkan ke posisi Analis Kebijakan Utama Bidang Misinter Divhubinter Polri. Penggantinya, Irjen Pol Daniel Tahi Monang, saat ini menjabat sebagai Kapolda Papua Barat.

Brigjen Pol Johnny Eddizon Isir menggantikan Irjen Pol Daniel sebagai Kapolda Papua Barat, yang saat ini menjabat sebagai Karojianstra Sops Polri. Jabatan Kapolda Kepri, yang dipegang oleh Irjen Tabana Bangun, sekarang diisi oleh Brigjen Pol Yan Fitri Halimansyah, yang saat ini menjabat sebagai Karosundokinfokum Divkum Polri.

ANANDA BINTANG I  EKO ARI WIBOWO

TRIBUN-MEDAN.COM,- Mungkin sebahagian dari Anda banyak yang belum tahu apa arti baret merah polisi.

Saat serah terima jabatan di Polda Metro Jaya, tampak sejumlah pejabat menggunakan baret merah polisi.

Satu diantara pejabat yang menggunakan baret merah polisi itu adalah Brigjen Hengki Haryadi.

Ia menggunakan seragam lengkap, dengan penutup kepala baret merah.

Lalu, apa arti baret merah di kepolisian?

Bukankah baret merah identik dengan Kopassus?

Yuk simak ulasan berikut.

Dalam Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Pada Kepolisian Negara Republik Indonesia ada dijelaskan mengenai baret merah polisi ini.

Pada Pasal 37 ayat 3 huruf i, disebutkan bahwa anggota Reserse Kriminal menggunakan baret warna merah tua, emblem Tribrata dalam bingkai pita warna kuning emas, dan warna dasar emblem hitam.

Meski jarang diketahui, faktanya baret merah polisi ini sering dipakai dalam momen serah terima jabatan dan pelantikan.

Selain anggota Reserse Kriminal, polisi yang menggunakan baret merah adalah Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.

Namun, Densus 88 baretnya merah marun.

Hal itu juga tertuang dalam Perkap Nomor 12 tahun 2001 pada Pasal 37 ayat 3 huruf g.

Masyarakat umum mungkin hanya tahu, bahwa baret merah cuma digunakan oleh Kopassus (Komando Pasukan Khusus) saja.

Profil Mayjen TNI R Sidharta Wisnu Graha, Gubernur Akmil yang Baru, Eks Dansat 81 Gultor

Karier mentereng juga juga ditorehkan Letjen TNI Eko Margiyono. Semasa bintang 2, tentara kelahiran Semarang, 12 Mei 1967 ini pernah didaulat sebagai Gubernur Akmil (2017-2018), Danjen Kopassus (2018-2019) dan Pangdam Jaya pada kurun 2019-2020.

Kariernya makin meroket dengan menembus bintang 3 saat dipromosikan sebagai Pangkostrad (2020-2021), Kasum TNI (2021-2023), serta selanjutnya Dankodiklat TNI (2023). Mantan komandan Dan Grup A Paspampres itu selanjutnya dipercaya sebagai Wagub Lemhannas pada 2023 hingga sekarang.

Penunjukan Eko tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1470/XII/2023 tanggal 18 Desember 2023. Secara keseluruhan terdapat 183 perwira yang dimutasi berdasarkan SK tersebut, terdiri atas 97 Pati TNI AD, 54 Pati TNI AL dan 32 Pati TNI AU.

Daftar Jenderal Bintang 3 Lulusan Akmil 89

1. Letjen TNI Rudianto (Danjen Akademi TNI)2. Letjen TNI Yudi Abrimantyo (Kabais TNI).3. Letjen TNI Teguh Muji Angkasa (Dan Pussenif).4. Letjen TNI Suharyanto (Kepala BNPB)5. Letjen TNI Jonni Mahroza (Rektor Unhan)6. Letjen TNI Eko Margiyono (Wakil Gubernur Lemhannas).

Editor: Rizky Agustian

JAKARTA, iNews.id - Enam lulusan Akademi Militer (Akmil) 1989 sukses menembus pangkat bintang 3 alias letnan jenderal (letjen). Mereka saat ini menduduki posisi-posisi strategis, baik di lingkungan TNI maupun luar struktur.

Mereka yang berdinas di Markas Besar TNI antara lain Letjen TNI Rudianto. Jenderal infanteri Kopassus tersebut dipercaya sebagai Danjen Akademi TNI sejak tiga bulan silam berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/329/III/2024 tanggal 22 Maret 2024 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.