Golongan Darah Ab
Apa Pengaruh Tipe Darah Orang Tua Terhadap Tipe Darah Anak?
Faktanya, tipe darah orang tua amat berpengaruh untuk anak. Apalagi bagi ibu hamil, hal ini untuk menghindari perbedaan rhesus antara ibu dan janin. Ibu yang memiliki Rh negatif dan janinnya Rh positif berisiko mengembangkan penyakit hemolitik pada bayi.
Penyakit hemolitik adalah terjadi ketika sel darah merah (eritrosit) mengalami kerusakan. Hal ini menyebabkan pelepasan hemoglobin ke dalam darah. Hemolisis, yaitu pemecahan sel darah merah, dapat terjadi secara intravaskular (di dalam pembuluh darah) atau ekstravaskular (di luar pembuluh darah).
Kondisi ini dapat terjadi akibat berbagai faktor, termasuk kelainan genetik, reaksi imunologis, infeksi, obat-obatan, atau faktor lingkungan tertentu. Pada penyakit hemolitik, sistem kekebalan tubuh punya peranan yang besar.
Reaksi imunologis dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mengenali sel darah merah sebagai benda asing dan menyerangnya.
Antibodi yang sistem kekebalan tubuh hasilkan dapat berikatan dengan eritrosit sehingga memicu proses hemolisis. Proses hemolisis bisa menimbulkan gejala seperti anemia, ikterus (kuning pada kulit dan mata), pembesaran limpa, dan kelainan urin yang terkait dengan pelepasan produk dari pemecahan hemoglobin.
Pengertian Golongan Darah dan Karakteristiknya
Golongan darah adalah sebuah sistem klasifikasi untuk menggolongkan darah berdasarkan keberadaan antigen atau antibodi tertentu pada permukaan sel darah merah.
Ada beberapa sistem golongan darah yang paling umum dikenal, yaitu sistem golongan darah ABO dan sistem golongan darah Rh. Berikut adalah penjelasan mendetail mengenai karakteristik golongan darah dalam kedua sistem tersebut:
Pada golongan darah A, antigen A hadir pada permukaan sel darah merah, sedangkan antibodi terhadap antigen B ada dalam plasma darah. Seseorang dengan golongan darah ini bisa menerima donor dari tipe darah A atau O saja.
Pada golongan darah B, antigen B ada pada permukaan sel darah merah, sedangkan antibodi terhadap antigen A terdapat dalam plasma darah. Pemilik golongan darah B bisa menerima donor dari golongan darah B atau O, namun tidak cocok dengan darah golongan A atau AB.
Pada golongan darah AB, antigen A dan B hadir pada permukaan sel darah merah, sementara tidak ada antibodi terhadap antigen A atau B dalam plasma darah. Seseorang yang memiliki tipe ini bisa menerima donor dari golongan darah A, B, AB, atau O.
Pada golongan darah O, tidak ada antigen A atau B pada permukaan sel darah merah, namun terdapat antibodi terhadap antigen A dan B dalam plasma darah. Pemilik tipe darah ini bisa menerima donor dari golongan darah O saja.
Jika seseorang memiliki faktor Rh (antigen D) pada permukaan sel darah merah, mereka diklasifikasikan sebagai Rh positif. Pemilik Rh positif dapat menerima darah dari donor dengan golongan darah Rh positif atau Rh negatif.
Jika seseorang tidak memiliki faktor Rh (antigen D) pada permukaan sel darah merah, mereka diklasifikasikan sebagai Rh negatif. Seseorang dengan Rh negatif hanya dapat menerima darah dari donor dengan golongan darah Rh negatif.
Selain sistem ABO dan Rh, ada pula sistem lainnya yang lebih jarang orang kenal, seperti sistem Kell, Duffy, dan Kidd. Setiap sistem ini memiliki jenis antigen dan antibodi yang berbeda pada permukaan sel darah merah, sehingga memengaruhi kesesuaian dalam transfusi darah dan transplantasi organ.
Beragam Fakta Golongan Darah O
Dari empat tipe golongan darah, O merupakan tipe golongan darah yang paling umum dijumpai di dunia. Selain fakta tersebut, beberapa fakta seputar golongan darah O berikut ini juga menarik untuk diketahui:
Tidak seperti golongan darah A, B, dan AB yang memiliki antigen, golongan darah O merupakan satu-satunya tipe golongan darah yang tidak memiliki antigen. Hal ini membuat golongan darah O berisiko lebih kecil untuk menimbulkan reaksi transfusi darah.
Karena itu, seseorang yang memiliki golongan O negatif dapat mendonorkan darahnya ke semua golongan darah. Hal ini membuat golongan darah O dijuluki sebagai pendonor darah universal.
Hampir semua bank darah dan rumah sakit di seluruh dunia meminta persediaan golongan darah O (terutama golongan darah O rhesus negatif) disimpan lebih banyak.
Ini karena golongan darah O dianggap berisiko lebih rendah untuk menimbulkan reaksi transfusi, sehingga bisa digunakan sewaktu-waktu oleh pasien yang membutuhkan transfusi darah darurat.
Meski demikian, bukan berarti pemilik golongan darah lain perlu berkecil hati. Setiap tetesan darah yang disumbangkan, terlepas dari golongan darahnya, memiliki peran yang begitu besar dalam menolong nyawa seseorang.
Anggapan ini masih menjadi perdebatan yang kontroversial. Ada studi yang menunjukkan bahwa rata-rata wanita dengan golongan darah O memiliki hormon FSH yang lebih banyak dibandingkan wanita dengan golongan darah lainnya.
Kadar FSH yang tinggi ini bisa menyebabkan jumlah cadangan sel telur dalam rahim lebih sedikit, sehingga berisiko untuk sulit hamil. Sementera itu, ada pula studi lain yang membantah anggapan tersebut dan tidak menemukan kaitan antara risiko masalah kesuburan dengan golongan darah O atau pun golongan darah lainnya.
Jika Anda adalah wanita dengan golongan darah O, tidak perlu terlalu khawatir. Kondisi kesuburan bukan semata-mata ditentukan oleh golongan darah, kok. Ada sejumlah faktor lain yang juga ikut memengaruhi, mulai dari gaya hidup, usia, pola makan, faktor keturunan atau genetik, efek samping obat-obatan, hingga kondisi medis tertentu.
Untuk memelihara kesehatan dan kesuburan tubuh, Anda tetap perlu menjalani gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, rajin olahraga, tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, serta mempraktikkan hubungan seks aman.
Diet golongan darah merupakan aturan pola makan yang disesuaikan dengan golongan darah seseorang. Metode diet ini menyarankan pemiliki golongan darah O untuk mengonsumsi makanan tinggi protein dan rendah karbohidrat, misalnya daging tanpa lemak, ikan, sayuran, buah-buahan, dan minyak zaitun.
Meski cukup banyak diikuti oleh sebagian orang, faktanya hingga saat ini efektivitas diet golongan darah O belum terbukti lebih sehat dan lebih baik dibandingkan jenis diet lainnya. Oleh karena itu, apa pun jenis golongan darah yang Anda miliki, Anda tetap disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang.
Selain menu diet, ada jenis olahraga yang disarankan untuk pemilik golongan darah O. Golongan darah ini lebih cocok untuk melakukan olahraga dengan intensitas gerakan tinggi, seperti joging, berenang, bersepeda, zumba, atau lompat tali.
Namun, tidak hanya untuk pemilik golongan darah O, orang dari golongan darah lain pun akan mendapatkan manfaat olahraga yang baik untuk kesehatan. Kuncinya adalah olahraga tersebut perlu dilakukan secara rutin dan teratur.
Nah, itulah lima fakta golongan darah O yang menarik untuk diketahui. Namun, perlu Anda ingat, beberapa fakta golongan darah O di atas masih perlu dibuktikan lebih lanjut. Jadi, bila Anda ragu, jangan sungkan untuk bertanya kepada dokter.
Cara Mengetahui Golongan Darah
Untuk mengetahui golongan darah, diperlukan sampel darah dalam jumlah yang kecil. Tenaga medis akan menggunakan jarum untuk mengambil sampel darah melalui ujung jari. Setelah darah diambil, bekas tusukan jarum akan ditutup dengan plester.
Selanjutnya, sampel darah akan dicampur dengan antigen tipe A dan B. Sampel diperiksa untuk melihat penggumpalan sel darah. Jika sel darah saling menempel atau menggumpal, artinya darah bereaksi dengan salah satu antigen.
Kemudian, bagian cair dan tanpa sel (plasma) dari darah dicampurkan dengan golongan darah A dan B. Golongan darah A memiliki antibodi anti-B. Orang dengan golongan darah B memiliki antibodi anti-A. Golongan darah O mengandung kedua jenis antibodi, sedangkan golongan darah AB tidak memiliki keduanya sehingga dikenal juga dengan golongan darah langka.
Pemeriksaan rhesus biasanya dilakukan bersamaan dengan tes golongan darah. Metodenya adalah dengan mencampurkan antigen D pada sampel darah.
Cara-cara ini bisa menentukan golongan darah Anda secara akurat. Dengan cara mengetahui golongan darah di atas, Anda akan mendapatkan darah yang sesuai dengan golongan darah Anda apabila diperlukan transfusi darah.
Apa Risiko Penyakit yang Sesuai Dengan Tipe Darah?
Berikut adalah beberapa risiko penyakit yang berkaitan dengan tipe darah tertentu:
Reaksi obat dan keamanan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa golongan darah seseorang dapat memengaruhi reaksi terhadap obat-obatan tertentu. Hal ini bisa membantu dokter dalam memilih dosis dan jenis obat yang paling tepat.
Reaksi obat dan keamanan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa golongan darah seseorang dapat memengaruhi reaksi terhadap obat-obatan tertentu. Hal ini bisa membantu dokter dalam memilih dosis dan jenis obat yang paling tepat.
Seberapa Penting Mengetahui Golongan Darah?
Penting untuk mengetahui tipe darah sebagai upaya persiapan apabila kamu atau keluargamu membutuhkannya dalam situasi darurat. Ini alasan pentingnya mengetahui golongan darah:
Salah satu tujuan utama mengetahui tipe darah adalah untuk keperluan transfusi darah. Golongan darah yang tidak cocok antara penerima dan donor dapat menyebabkan reaksi imunologis yang serius dan bahkan mengancam nyawa.
Dalam situasi darurat atau perawatan medis, mengetahui tipe darah memungkinkan petugas medis untuk memberikan darah yang sesuai dan kompatibel secara tepat waktu. Nah, Ketahui Prosedur dan Persiapan Donor Darah yang Aman.
Kapan Harus Ke Dokter?
Temui dokter apabila kamu mengalami masalah yang berkaitan dengan darah. Kamu juga bisa hubungi dokter di Halodoc jika punya pertanyaan lain tentang kondisi medis lain.
Apa Risiko Penyakit yang Sesuai Dengan Tipe Darah?
Berikut adalah beberapa risiko penyakit yang berkaitan dengan tipe darah tertentu: